Archive for November, 2008

November 30, 2008

Nenek Wafat

Dapet miscall dan SMS dari dik Heri. Isinya nenek meninggal. Ibuk & Bapakgak sempet ngabarin karena langsung ke kediri

saya lalu telpon Ibuk dan sms dik Hihik di kediri

Maaf nek, cucumu gak bisa pulang…. (T_T) walopun pengen nganter ke sarean tentunya’

cucu yang gak berbakti’

inget ketika masih TK dulu seminggu liburan dikelonin nenek…

inget ketika dengan sabar beliau menyuapi, sambil aku naikin sepeda roda 3 bolak-balik sepanjang koridor itu…

inget ketika aku sangat senang dengan pemberian” uang emas” nya…Rp 50 dan Rp 100…dan beliau tahu untuk selalu menyisihkan uang itu untuk aku…….

<ohh… seem that my tears will down, nek>

——————————————————————

memories are always meaningful,

for every soul we love

but we can’t buy the time, also the life

we only have choices in whole our lifetime….

innalillahi wa innailaihi roojiun

November 30, 2008

Nonton “Maen Gedhe” ludruk ITB

Wow,!!

begitu mungkin rasanya ketika dalam auditorium sabuga itu pertama kali saya menyaksikan pementasan se spektakuler ini. Maen Gedhe Ludruk ITB, merupakan suatu unit kesenian di ITB yang tiap tahun mengadakan pementasan. Dan kali ini memang acaranya lebih “mahal” dan lebih nyaman dibanding pementasan di aula barat atau aula timur yang sebenernya kurang pas untuk panggung. Dan ketika jam menunjukkan sekitar jam 19 lebih, 2/3 ruangan berkapasitas sekitar 3 ribu orang tersebut terisi oleh penonton

Dibuka dengan acara pembukaan dari “Dharma Wanita” (cowok yang berpenampilan cewek) nya, maka penonton sudah mulai terpingkal-pingkal. Setelah itu salah seorang dharma wanita mempersilahkan rektor memberikan pidato di depan, yang ketika rektor sampai panggung langsung disambut cipika cipiki dari si “Mbak jadi-jadian” tersebut yang membuat penonton riuh rentak melihat sang rektor ITB dikerjai mahasiswanya.huahaha…ternyata pada waktu sang rektor pidatopun beliau tidak bisa menahan tawanya dan dipersilahkan duduk lagi dengan tenang. Saya sendiri memilih lesehan di dekat panggung agar terlihat lebih dekat ketimbang di kursi panggung namun kurang jelas melihat para tokoh di panggung itu. Ya meskipun ada 5 layar proyektor ke semua arah panggung, namun rasanya lebih mengena aja kalo lebih dekat.

Ternyata pada pertunjukan kali ini ludruk ITB berkolaborasi dengan para “Alumni” nya yang tentu saja lebih berpengalaman dan lebih matang. Penonton yang kebanyakan anak ITB lebih terpingkal lagi mendengar “koor “ para dharma wanita yang mendendangkan lagu “pUSpa “ digubah menjadi “PusTA” atau putus TA(tugas akhir )yang bercerita mahasiswa bunuh diri karena ditinggal dosen sibuk proyek kesana kemari dan naik haji, sehingga terancam gak bisa lulus tepat waktu’.

Kemudian para” dharma wanita tersebut memperkenalkan diri sebagai perwakilan dari partai-partai. Ada partai-mina, yang perwakilannya memakai pakaian petugas POM bensin (yang artinya partainya suka kalo harga minyak naik) dengan lambang partainya SPBU dan bertuliskan angka 1000. Yang katanya artinya “Dimulai dari angka seribu ya mas” dan “Partai-Mina pasti PUAS” dengan gaya centilnya. Ada juga partai yang berlambangkan Celurit dan Bintang yang artinya “sejahterakan para petani” dan “Sholatlah Lima waktu”. Dibuka dengan hal tersebut, sudah merupakan suguhan yang menghibur.

Dilanjutkan dengan para alumni yang merupakan orang yang sudah cukup berumur( setengah baya) dengan adegan togel dan sindiran demokrasi yang dikupas dengan analogi Probabilitas judi dan pemilu.

Namun ternyata inti dari semua adegan itu adalah babak utama yang bercerita tentang orang s3 sedang sidang disertasinya dengan tema demokrasi dan diujinya tidak lain dan tidak bukan oleh tiga raja yaitu raja Arab(yang bener-bener berwajah dan berlogat arab, gimana bisa masuk ludruk ya???) yang Cuma bisa doa mau berbuka dan Mau makan ketika disuruh memimpin doa, Raja Tiongkok (bernamai “Cui Lan Tai” hehehe) dan raja eropa ( Van Basten) yang mirip Tommy Soeharto Pada tiap Slide presentasi tersebut selalu ada sub babak, yang diantaranya mennyuguhkan perdebatan antara wong cilik dan wong elit (syeh puji) dalam berpandangan politik. Namun yang paling hening ketika adegan sidang terbuka institut teknologi binatang yang dipimpin oleh rektor “Gajah” yang diperankan oleh Sujiwo Tejo( yang saya baru ngeh kalo itu dia ketika dia bicara beberapa bait, dan dikasi tau temen saya). Ada Raja Singa, Raja Monyet (hanoman dkk), yang munculnya dari sela-sela Tribun dan bikin kaget Raja, Raja Ular, dan lain lain dengan kostum yang bener-bener dipersiapkan dan nama-nama latinnya sangat aneh( yang paling aneh(yang paling aneh Raja Singa = Penyakitus siphilis). Pada sesi inilah orasi utama tentang demokrasi yang dikumandangkan lantang oleh seorang seniman jenius “Sudjiwo Tejo” yang merupakan alumni dan pendiri Loedroek ITB terasa sangat artistik dan intristik, Disitulah kelihatan banget seorang aktor dan seniman kelas atas menunjukkan “sihirnya” lewat penghayatan kata-kata dan intonasi orasi yang membuat orang merinding dan berdecak kagum. Dan disinilah pertama kalinya saya melihat pementasan langsung dari sujiwo tejo yang ternyata bener-bener jenius, budayawan Sejati, dan tentu saja “orang GILA”. BENER-BENER GILA”(gimana gak gila, misuh (mengumpat kasar dalam bahasa jawa)berkali-kali di depan rektor yang orang jawa??!!)

Adegan Hanoman

Adegan Hanoman

3 Raja kempluk

3 Raja kempluk

Sujiwo Tejo

Sujiwo Tejo

Ditutup dengan lawakan, dan kata-kata penutup dari Sujiwo Tejo, tontonan yang bertiketkan stiker seharga Rp.4900 ini lebih menarik dan lebih berharga daripada Bioskop manapun. “Jika melewatkan Ludruk, maka kamu melewatkan salah satu keajaiban dunia” kata Temen saya yang ber IP 4.

Sayang, saya tidak bawa kamera, hanya dari HP jelek. Mungkin lain kali saya mintakan foto2 nya ke temen saya yang anak ludruk

November 29, 2008

30 SKS itu…hampir selesai…hope the best in the end

Ternyata gak kerasa akhir-masa kuliah semester ini sudah hampir berakhir, dan semester ini rasanya merupakan semester “paling cepet” yang pernah kualami. Sebenernya waktunya juga sama 6 bulan. Tidak dipercepat atau bagaimana, namun karena semester ini saya sibuk di sana-sini yang menyita waktu, maka hari-hari itu terasa cepat sekali. Kalau dulu seminggu itu lama, maka sekarang seminggu itu bagaikan 3 hari.

Lalu 30 SKS?? Apa iya?? Ahh..sebenernya ya tidak begitu. Di kartu semesternya ya hanya 22 sks. Namun yang paling banyak menyita waktu adalah sisa 8 SKS tersebut yang merupakan jadwal untuk “ngoprek” dan belajar mandiri. Karena ada beberapa mainan(ware) yang harus saya kuasai untuk beberapa task, ditambah lagi dengan persiapan materi TA yang tidak boleh ditinggalkan, maka saya sering melewatkan waktu itu begitu cepat dan tidak terasa. Untungnya semester ini praktikum nya Cuma 1, kalo lebih mungkin saya akan lebih kelabakan lagi dan kebingungan dalam mengatur jadwal. Dan lagipula semester ini merupakan semester penentuan. Kenapa, karena nilai dari semester ini saya pertaruhkan untuk bisa lulus secepatnya. Jika nilai semester ini tidak memenuhi, maka mungkin saya akan tidak bisa lulus tepat waktu.

Ya…angka 7 (semester tujuh) ini adalah angka penentu nasib saya selanjutnya dikampus ini. Jika semester2 yang lalu saya sangat buruk, maka semuanya akan saya pertaruhkan di semester ini. Berat memang…tapi bukankah semuanya kembali pada kita sendiri??!! Jika saya harus kelabakan seperti ini mungkin pada waktu yang lalu saya terlalu wasting time yang tidak berguna dan tidak bersungguh-sungguh dalam masalah akademik. Terlalu nyantai istilahnya. Jadi istilahnya …semester ini saya harus “menebus dosa” saya pada semester-semester yang lalu. Dan tentunya menebus dosa itu sangat berat…namun suatu keharusan. Untuk apa nanti hasilnya, semuanya akan selaras dengan usaha kita dan kehendak Yang Kuasa tentunya…InsyaAllah’

Hmm…ya ya…likely I’ll force my blood till the end’. I have to’

raikiri

raikiri

November 27, 2008

Pakai bis aja

Hari rabu adalah jadwal tetap saya selain hari sabtu dan minggu pergi ke kantor. Kotabaru parahyangan yang menjadi tempat berdirinya kantor tersebut menjadi tempat kunjungan rutin saya dengan bus damri.

Biasanya se saya pulang sore juga naik damri. Namun karena ada tumpangan yang motor, saya biasanya bareng. Nah, salah satu yang saya tumpangin adalah pak Sabar. Sebenernya saya agak trauma pas diboncengnya pertama kali karena hampir-hampir nabrak delman, namanya se sabar, dan motornya yang merek supra-X itu plat nomernya juga D 5434 R. bagus khan’?!, namun ternyata gak begitu kenyataannya. Mungkin semboyannya beliau yang mungkin sudah 45 tahunan itu adalah “spedometer jangan sampai menunjukkan angka 30 km/h. maka dari itu nyalip dan nyelip pun sudah biasa. Padahal jalanan padalarang-cimahi-bandung kalo sore pasti macet karena orang-orang pulang dari kerja. Kecuali lampu merah, selalu berusaha nyelip dan nyalip, dan tak ayal kadang hampir nabrak orang nyebrang atau hampir tergencet oleh mobil dikiri dan kanannya. Saya yang dibonceng Cuma bisa mengelus dada dan ngucap “astagfirullah, subhanallah…gitu berulang2”

Hehhh….ngenes, ngeriii

Akhirnya…sampai juga dengan selamat…

Alhamdulillah

November 23, 2008

Inversi Geofisika(2)

Inversi dalam geofisika sebenernya merupakan suatu proses pengolahan data menjadi representasi dari suatu model tertentu. Data merupakan suatu angka yang menunjukkan hasil pengukuran.

Untuk suatu kasus inversi linier, dicontohkan dengan regresi. Regresi merupakan suatu persamaan umum yang menunjukkan tren atau kecenderungan. Maka dengan pendekatan regresi kita akan mendapatkan rumus umum dari sekumpulan data yang pendekatannya dilakukan secara linier. Rumus umum itulah yang merepresentasikan suatu model. Misalkan kita punya data pengukuran gravitasi dari barat ke timur dan mendapatkan data yang semakin kecil, maka kita bisa mengatakan bahwa semakin ke timur, efek dari densitas batuan tersebut semakin kecil. Bisa disebabkan oleh perubahan batuan atau undulasi dari basemen, yang jelas trendnya begitu.

Nah, karena model geologi parameter yang ada tidak hanya dipengaruhi oleh satu hal, maka bagaimana kita mencari model tersebut??

Misalkan pada gravitasi menurut hukum gayanya dipengaruhi oleh muatan(densitas) dan jarak. Maka kita bisa mengekstraksi kedua parameter tersebut jika terdapat konstrain(batasan) untuk salah satu parameternya. Misalkan diketahui dari lithologinya, daerah pengukuran tersebut batuannya hanya berupa batuan lempung dan basement sama semua dari barat ke timur, maka kita sudah bisa menganggap abaikan efek dari densitas(karena sama) dan kita fokuskan untuk merepresentasikan faktor undulasi dari basemennya

Hal diatas bisa dilakukan jika kita punya informasi tersebut, jika tidak maka kita harus menggunakan inversi nonlinear.pendekatan yang digunakan macem-macem. Yang saya bahas disini mungkin hanya bisa terbatas pada pendekatan linier. Ada juga finite different, yang dapat juga digunakan dalam perturbasi parameter model dalam inversi

Sebenernya pendekatan linier yang kita lakukan bisa diberikan ilustrasi bilangan seperti ini

Misal suatu data pengukuran z dipengaruhi oleh x dan y

Maka jika rumusnya x+y=z

2+8=10 dan

4+6=10 juga

Jika data pengukuran kita menunjukkan angka 10, manakah model diatas yang benar?? Maka dari itu kita harus mengkonstrain salah satu datanya. Ada banyak metoda, salah satunya jika kita punya banyak data x, dan sebarannya pada 1.8-2.2 maka kita bisa katakan model pertamalah yang “pas”. Pendekatan itu ilustrasi gampangnya, namun pada prakteknya kita tidak langsung membuat konstrain seperti itu, namun suatu data tersebut kita reduksi menjadi tanggapan dari tiap parameternya. Tentu saja tiap parameter akan berbeda pengaruhnya pada data, tergantung dari derajat koefisiennya.misalkan Ax+By=Z. A dan B adalah derajat koefisien,yang bisa lebih kompleks dan tidak linier(Misalkan bentuk pangkat)

Nah, maka dengan pendekatan tiap parameter itu, kita mendapat hubungan. Turunan untuk tiap parameter itu mengilustrasikan seberapa jauh parameter yang diturunkan itu mempengaruhi data, jika parameter tersebut dirubah, atau lebih mudahnya sensitifitas model terhadap satu parameter. Nah, sensitifitas itulah kita jadikan sebagai konstrain untuk parameter yang lain sehingga kedua parameter tersebut dapat ditentukan. Matematisnya misalkan berupa matrik kernel atau matrik apalah (lupa)hehe…

Namun, pada model geologi tidak hanya satu atau dua parameter, maka metode yang dilakukanpun berbeda-beda. Namun intinya seperti diatas

Misalkan dari data waktu tempuh gelombang pada koordinat receiver tertentu pada tiap tiap ray gelombang, maka kita akan dapat mencari kecepatan lapisan yang dilalui oleh ray tersebut. Misalkan dalam tomografi atau penentuan episenter.

Contoh2 inversi geofisika

Gempa :Penentuan episenter, dari travel time dan koordinat

Tomografi :Penentuan kecepatan lapisan, dari traveltime tomografi

Magnetotellurik : Penentuan resistivitas tiap lapisan dan ketebalan, dari resistivitas semu sounding MT

Seismik : ekstraksi untuk menghasilkan wavelet dan AI dari sinyal seismik