Ketika orang tahu bahwa Ramadhan juga bertepatan dengan tanggal 17 Agustus 45, lantas apakah esensinya?? apakah itu hanya kebetulan??
saya kira tidak
“wa maa kholaqta haada baatila” (dan tidaklah Engkau menciptakan ini dengan sia-sia) -Quran-
Lantas apa hubungannya Ramadhan dengan hari kemerdekaan?? .
Allah memberi tanggal itu untuk selalu mengingatkan kita….Allah menegur kita dengan cara yang sangat halus….
Ramadhan, adalah bulan perubahan. Bulan yang dapat memutar keadaan. Bulan yang penuh Rahmat dan Ampunan. Bulan yang penuh keselamatan, bahkan bulan yang lebih baik dari 1000 bulan. Wajarlah jika titik balik perjuangan bangsa Indonesia terjadi pada masa itu…Karena perjuangan bangsa Indonesia adalah perjuangan oleh semangat ISLAM. ISLAM lah yang mengajari bangsa Indonesia untuk berjuang merebut kemerdekaan. Kemerdekaan dari tirani oleh suatu mahluk yang tidak layak untuk dipatuhi, karena yang patut dipatuhi hanya ALLAH SWT sebagai Dzat Yang Esa.
Kita terlalu tidak tahu, dan tidak mau tahu bahwa yang memperjuangkan bangsa ini untuk merdeka adalah semangat ISLAM. Suatu ajaran Agama yang sangat membenci penindasan dan perbudakan. Suatu ajaran yang menjunjung tinggi nilai keadilan dan kemerdekaan ummat dan sangat memuliakan manusia bahkan diajarkan untuk melindungi tiap orang meskipun bukan golongannya.
Kita terlalu tidak menyadari bahwa yang kita dengar dan baca sewaktu SD, para pejuang mulai dari Aceh Teuku Umar, Cut Nyak Dhien, Pangeran Diponegoro, Tuanku Imam Bonjol sampai ke ujung timur oleh Sultan Hasanudin adalah pejuang dengan nilai-nilai Islam. Kesadaran berIslam telah meresap dalam darah mereka sehingga keberanian itu hanya merupakan keniscayaan yang muncul dengan sendirinya seperti mata air yang memancar.
Maka dengan hal itu semangat kemerdekaan bukan semangat untuk berhura-hura. Semangat kemerdekaan adalah semangat untuk terus berjuang dan memperbaiki diri, untuk mencapai kehidupan yang lebih baik. Bukan hanya kehidupan duniawi, namun juga untuk kehidupan yang kekal karena seyogyanya semua orang yang Iman(yakin) dan tidak bodoh pasti pengin bahagia yang abadi(akherat) yang hanya bisa diperoleh dengan jalan Islam. Islam ingin menghapuskan penjajahan dan perbudakan karena dalam sisi dunia penjajahan itu memang sudah tidak manusiawi dan melampaui batas. Penjajahan itu adalah suatu manifestasi sisi kehewanan manusia yang tidak beradap. Semua bangsa sudah tau dan membenci penjajahan.
Selanjutnya Islam ingin memerdekakan semua orang, karena dengan merdeka maka orang akan bebas untuk melaksanakan kebutuhannya untuk beribadah. Selain kewajiban beribadah itu butuh, karena memang untuk kita sendiri nanti di akherat. Kewajiban dan larangan, itu hanya persyaratan standar agar pintu untuk menuju sesuatu yang bernama kebahagiaan di surga itu terbuka. Selanjutnya jika ingin kebahagiaan yang lebih, maka tentu saja manusia harus lebih giat dalam beribadah. Sama saja seperti liburan ke Dufan Ancol, kalo kita bayar setengah kita hanya bisa masuk saja, tanpa bisa naik-naik wahana yang menarik. Kalau kita mau naik itu ya tentu saja harus bayar lagi, ato pake tiket terusan yang lebih mahal.
Yang terjadi sekarang manusia itu pengennya gak bayar, tapi bisa menikmatin apapun. Nah, itu kalo bukan ilegal intruder berarti ya garong. Iya kalo cuma penyusup di taman hiburan yang jaga cuma satpam, masih bisa tidak ketahuan karena namanya juga yang jaga manusia. Paling kalo apes ketahuan juga digebukin dikit gak papa dehh…(padahal juga benjol dan malu pasti)
Tapi kalo yang jaga itu Malaikat, kita yakin nanti bisa menipu dan lolos masuk surga?? rumus manapun dan maling siapapun belum pernah share tuh trick dan tips nya di google.
Jadi kemerdekaan itu bukan semaunya sendiri. Kemerdekaan itu adalah suatu role yang fair, bagaimana untuk meraih kebahagiaan dengan jalan yang benar. Kemerdekaan adalah suatu ruang layaknya galeri yang bebas dimana boleh diisi keindahan apa saja dan kenikmatan apa saja senyampang bukan bom yang dapat menghancurkan. Artinya bahwa kemerdekaan harus memfasilitasi lahirnya semua karya yang bermanfaat bagi kehidupan dan kebahagiaan.
Lalu bagaimana caranya menghasilkan karya dan memperoleh kebahagiaan?? tentu saja dengan kerja keras. Kerja keras untuk dunia, dan juga kerja keras untuk akhirat. Boleh saja anda memilih hanya kerja keras untuk dunia, tapi tentu saja orang yang pintar tidak begitu.