Sebenarnya se minggu-minggu ini kemaren ituh saya udah berencana untuk pulang karena liburan masih lama dan tugas untuk pengolahan data geolistrik sudah selesai. Namun karena ada kesibukan baru yang membuat saya harus berada di bandung untuk beberapa waktu ini.
Sebenarnya se saya gak masalah pulang atau enggak. Karena dirumah mungkin juga gak punya kesibukan dan ngabisin ongkos buat transport. Namun tadi pas melihat jeans saya yang jebol di bagian dengkul itu saya jadi inget rumah’. Sebenarnya se gak terlalu besar se jebolnya, namun karena dibuat Sholat maka saya ya khawatir juga, dan alhasil saya mengambil inisiatif untuk menambalnya dengan benang dan jarum item biasa.
Wahh…kalo aq dirumah saya gak akan “dondom” (menyulam ) red ini sendiri’ gumamku. Ya”, kalo dirumah aq akan naik saja ke lantai 2 dan minta tolong Lik Tun (Lik =Bulik/Bibi) atau Dik Heri yang membantu Ibu saya menjahit. Dan dengan sekejap pasti semuanya akan beres. Memang selain mengajar Ibu saya juga menerima jahitan baju pesenan dari orang-orang. Cukup terkenal(ciehh terkenal) dan cukup banyak pelanggan walo di rumah gak dipasang papan nama khusus untuk menerima jahitan khusus wanita. Dari jahitan Seragam sampai pakaian pengantin semuanya gak pernah di iklankan. Cuma dari mulut ke mulut pelanggan saja mungkin. Mulai dari temen-temen guru sampe Bu lurah entah gimana mereka tau .Dan tak jarang pun Ibu saya sampai nolak jahitan karena banyaknya orderan dan harus dideadline.hihi..pesenan khan ada deadline juga’’. Makanya Beliau juga minta tolong pada beberapa orang untuk membantunya menjahit, diantaranya Lik Tun dan Dik Heri. Walo gak secara khusus “dikontrak” untuk membantu namun ya hampir tiap hari mereka dateng ke lantai 2. Dan kadang juga lembur ampe malem juga jika ada pesanan yang harus selesai. Ditambah lagi beberapa anak binaan ibu saya juga yang sambil belajar menjahit juga membantu menyelesaikan orderan.
Dan saya dulu pas dirumah seneng banget ngrecokin mereka dengan hal-hal yang gak penting. Minta tolong ini lah , itulah, eksperimen dengan mesin jahit sampe jarumnya patah lah’
Dan mereka pastinya sudah tahu karakter saya yang suka ngrecokin dan suka teriak-teriak sambil nyanyi di depan TV sendirian (itu dulu pas SD-SMP, pas saya blom waras) hehe…kalo sekarang udah malu.
Ok, karena saya gak bisa minta bantuan Lik Tun, saya menyulam jeans yang jebol itu dengan “Skill” saya sendiri dan tanpa mesin jahit. Dan inilah hasilnya

jeans tambalan
Pasti kalo ngeliat ini Lik Tun akan Bangga’ (ato malah ketawa ya???)hihihi