kemaren pas saya berjanji dengan seseorang, seorang s2 itb, saya sangat terkesan dengan kata-katanya dan pemikirannya yang begitu sederhana. sederhana dalam hal ini bukan berarti tidak fantastis lo
ketika habis bicara babibu…dia pun tanya kepada saya “kamu gak pengen ngelanjutin s2??” , “haha…ya pengen se mas. tapi khan aku ini gak pinter,IP juga pas pasan, trus darimana duitnya, gak mungkin lah minta ortu” jawabku
“loh, knapa bingung. khan udah punya keinginan, kalo Yang Diatas udah berkehendak khan gak ada yang gak mungkin. sebenernya kita saja yang hanya menyandarkan semua pada benda mati yang bernama uang” katanya.
glek…??!! . aku mulai berfikit, bahwa aku semakin terkungkung dalam mahzab yang mengarah ke material dan sekuler.
Semua diukur dengan ukuran realistik dan beracuan pada logika. Tidak sepenuhnya salah, namun mungkin itulah beda antara orang yang imannya separuh dan yang penuh’
jika kita mengacu hanya pada logika, maka tidak akan ada yang gaib dan keajaiban(miracle)…yang sesungguhnya memang selalu ada dalam kehidupan itu sendiri, walau kita tidak pernah bisa melihat dan mengukurnya
” Merekalah orang-orang yang beruntung. Yaitu orang yang beriman pada hal yang gaib, yang mengerjakan sholat,dan menafkahkan sebagian rizki yang Kami berikan pada mereka” (QS Al baqarah)
… lalu kami melanjutkan sambil jalan. Dia meminta waktu dulu untuk menelepon dulu ke tata usaha jurusannya karena janji ketemu dengan dosen. Lalu dia menuju telpon umum yang berada pada dekat kami. sebenernya dia juga bisa saja meminjam HP saya, karena kita memang lumayan akrab. Namun pikirnya mungkin “merepotkan”, padahal tidak juga.
jadi ngehh…ternyata telpon umum ini masih berguna ya’ . kita saja yang
sok pake HP. kalo gak pake HP serasa gak pake celana’ hehehe’
…..fin