Archive for August, 2009

August 24, 2009

Ternyata ada TERORIS di sekeliling kita’

Sangat tidak disangka apabila teroris sekarang telah ada dimana-mana dan merambah semua penjuru’

makin terang-terangan lagi dalam mempopulerkan dirinya dan pengin eksis dimana-mana

termasuk di dekat kampus saya yang notabene kliatannya bersih ( kalo lab ya tetep saja kaya kandang kambing 🙂 ). ketika saya pulang saya sangat terperangah dan kaget karena disitu ada mobil pick up yang berlambang dan tulisan terorist’

apakah itu komplotan nordin M top?? ataukah teroris sudah merambah di semua kalangan’

ups…gawaaat sodara-sodara. ini sangat gawat’

terorist

terorist

saya tidak tau lagi harus berkata apa’

hanya bisa memotret, dan tersenyum sinis’

[dan langsung ngacir dengan angkot]] 😀

Tags: , ,
August 21, 2009

Marhaban Ya Ramadhan

Tidak terasa kita telah sampai pada bulan yang

penuh Magfiroh dan Keutamaan ini….


Tidak ada kata lain selain Alhamdulillah wa

Syukurillah. Semoga Ramadhan kali ini benar -benar

menjadi titik tolak kita, untuk menjadi insan yang

lebih baik.


Semoga kita bisa melaksanakan Ibadah Shaum

Ramadhan ini dengan sempurna sampai akhir dan

Amal Ibadah kita diterima Allah SWT. Amiin


Marhaban Ya Ramadhan…..

-aws-

Tags: , ,
August 16, 2009

Nostalgia Dengan Wayang Kulit di 17 Agustus’ .MERDEKA!!!

Salah satu pertunjukan yang paling saya sukai adalah wayang kulit. Dari kecil saya sudah diperkenalkan dengan kebudayaan jawa yang mengadopsi cerita Mahabarata dan Ramayana dari hindustan ini. Memang saya tidak pernah secara langsung atau terliteratur belajar tentang wayang, namun hanya sepenggal-sepenggal yang terkumpul menjadi satu pengetahuan.

Sewaktu kecil, saya sering diajak ayah saya untuk menonton pertunjukan itu di balai desa, atau tempat mana yang “nanggap” (istilah untuk menggelar konser wayang) yang memang pada waktu saya kecil pertunjukan itu masih sering diadakan. Biasanya kalau di desa, ada acara “bersih deso” atau syukuran desa yang mengikutkan pagelaran wayang. Pada waktu kecil sih, simpel saja kenapa saya suka wayang yaitu karena ada “perang” nya. Anak laki-laki pasti akan tertarik disuguhi pertunjukan yang memperlihatkan seorang jagoan yang membabat habis musuh-musuhnya yang jahat, seperti juga ketika nonton “Satria Baja Hitam” waktu itu. Hehe. Dan pada waktu itu tokoh wayang favorit saya adalah “Bima” atau “Werkudara” yang bertubuh gagah perkasa dan sakti mandraguna.

Namun seiring waktu pengetahuan saya tentang wayang tentu saja bertambah. Dari pelajaran sekolah Bahasa Jawa misalkan. Di pelajaran itu tidak sedikit yang menyinggung Wayang dan Segala ceritanya. Bahkan kalau boleh saya katakan 80% dari pelajaran Bahasa Jawa selalu ada unsur Wayang, atau bisa dikatakan juga dalam Wayang itu berisi hampir semua kesusastraan Jawa. Pengetahuan tentang wayang juga saya dapatkan pada artikel-artikel “Lakon” surat kabar lokal, yang isinya sebenarnya menceritakan kehidupan masa kini, isu aktual tentang politik dan ekonomi, yang semuanya tertransfer kedalam penokohan dan cerita wayang.

wayang_kulit

Dari itu semua, ternyata wayang (terutama wayang kulit) adalah suatu karya gubahan yang sangat dahsyat. Betapa tidak, karena dalam setiap lakon wayang itu selalu ada konsep ketuhanan (Tauhid) dan Kehidupan (Muamalah). Tentu saja hal itu terasa tidak salah kalau tahu bahwa yang menggubah cerita Wayang Kulit dari cerita mahabarata di hindustan adalah Sunan Kalijogo. Salah seorang wali penyebar Agama Islam di Jawa. Kultur politheisme Hindu yang menyembah banyak dewa, dikonsep ulang menjadi kultur Islam yang menganut satu Tuhan dengan tidak mengurangi rasa hormat kepada kultur sebelumnya. Paham akan Islam disisipkan dengan cantik namun membutuhkan interpretasi yang benar dan dalam.

Seperti pada “Jimat Kalimasada” yang merupakan penentu keselamatan dunia-akherat. Tentu saja dalam Islam percaya pada jimatpun merupakan suatu hal yang Haram, namun dibalik itu nama “ Kalimasada” merupakan berarti “ Kalimat Syahadat” yang merupakan ikrar seorang kepada Allah SWT untuk memeluk dan menjalankan Islam.

Selain itu petuah-petuah dari cerita wayang adalah buah dari penggambaran kehidupan itu sendiri. Dalam wayang digambarkan perwatakan yang lengkap, mulai dari watak paling baik sampai tokoh yang memiliki watak angkara murka. Dan watak tokoh-tokoh itu konon tergambar melalui bentuk dan gubahan wajah, serta warnanya. Benar-benar sesuatu rumusan bijak yang terukir. Dalam cerita wayang selalu menyampaikan petuah tersirat yang bertujuan untuk meningkatkan budi perkerti yang baik dan luhur, dan etika yang mengadopsi Islam dan etika Jawa. Jadi kalau seorang berkelakuan buruk atau menyimpang dari budi pekerti dan etika jawa maka orang tua akan menyebutnya “ora jowo” (tidak jawa.red).

Nahh, kemaren pas saya lagi “malem mingguan” di Lab, saya diberitahu tmen lewat chatting bahwa di salah satu stasiun TV ada wayang kulit. Ternyata pageleran kali ini diadakan di Istana Negara dan dihadiri bapak Presiden dan Para Mentri. Mungkin dalam menyambut HUT kemerdekaan, gumam saya. Jadilah saya tidak mengerjakan apa-apa di Lab dan ngendon di depan TV Lab sampe pagi. Dosen saya sampe geleng-geleng kepala’. hahaha’(ini khan malem minggu bapak’ J)

Dalam pagelaran itu juga terdapat “Sinden” yaitu penyanyi pengiring tembang-tembang jawa yang berasal dari Jepang dan US. Nahh, ternyata mereka tidak hanya bisa “nyanyi “ saja namun bahasa jawa nya juga lancar. Terlihat bahwa mereka sangat antusias untuk belajar kebudayaan dari kita. Lalu??? Apakah kita sendiri sudah melestarikan budaya nenek moyang kita sendiri?? Apakah kita lebih tertarik kepada budaya Hedonisme Barat dan lain-lain padahal hal tersebut sama sekali tidak bermanfaat dan tidak pantas kita tiru. Jadi apa kebanggan kita sebagai bangsa yang merdeka?? Apakah kita benar-benar sudah bangga dengan kebudayaan kita sendiri, dengan adat istiadat nenek moyang kita?? Jika kita tidak bisa menjaga itu saja, lantas mengapa kita mendeklarasikan diri sebagai bangsa yang merdeka?

Merdeka itu adalah simbol dari “eksistensi” , simbol dari “diakui”. Dan diakui itu akan tercapai apabila kita memegang teguh prinsip hidup kita.

Sedangkan kultur, adat-istiadat ,adalah “prinsip” yang berdasar pada nilai-nilai Agama.

Merdeka itu adalah tidak terbelenggu. Tidak terbelenggu dari rasa ketakutan akan hidup susah dan melarat, sehingga segala cara, korupsi, dilakukan untuk menjamin dari rasa takut itu.

Merdeka itu memberi, bukan menuntut. Karena hanya seorang yang kekurangan akan mau menjadi budak untuk diberi upah, dan orang yang menuntut adalah seorang yang tidak bisa mandiri’.

Merdeka itu tidak diam dan terbatas. Karena orang yang diam tanpa bisa berkarya adalah orang yang terbatas.

Juga bukan tujuan akhir, karena merdeka adalah suatu “gerbang” untuk berusaha beribadah secara mutlak

Merdeka itu adalah Soekarno, Hatta, Soedirman, Aku dan Anda semua yang masih punya HARAPAN untuk lebih baik. Harapan untuk Indonesia tercinta’

Dirgahayu INDONESIA ku’

— aws —

Tags: , ,
August 3, 2009

Membuka yang belum sempat terbaca’

Huahh…suntuk juga ngerjain sesuatu yang muter2 itu-itu saja dan nggak ketemu, sampe gak sempet buat ngupdate blog saya inih’ hehehe’

baiklahh…saya rehat dulu sekarang sambil membuka-buka…buku lama’ 🙂

Obral Gramedia'

Sebenarnya se setiap ke toko buku banyak sekali buku yang pengen saya beli. Entah itu bukunya terbaca atau tidak, yang penting saya miliki dulu. hehe’. Padahal saya terkadang cuma sekilas saja bacanya, tertarik trus langsung beli deh’

seperti obral di gramedia beberapa waktu yang lalu itu’. ngilerr, untung kala itu saya gak punya uang’ 😀

coba bayangkan kalau itu diterapkan pada seorang wanita?? hihihi’

ada juga lo ternyata spot buku khusus tentang segala buku mengenai FACEBOOK!! dan itu variannya banyak sekali lo’ (coba liat gambar)

ck ck ck….demam Facebook bener”

book facebook

book facebook

bukuku

bukuku

nahh, yang paling merasa beruntung telah membeli buku banyak itu adalah ketika kita punya waktu luang, ato lebih tepatnya waktu yang males buat “mikir yang monoton” maka tumpukan buku yang lumayan berdebu itu bisa menarik perhatian mata saya’. jadi yaa, daripada suntuk, untuk refreshing mendingan saya baca buku yang “belom sempet terbaca” itu. Ato mungkin sudah terbaca ya?? saya lupa’ 😀

Tapi kalau masalah sudah tertarik jangan ditanya. kemaren saya menghabiskan novel 3G (Gading Gading Ganesha) yang lebih kurang 350 halaman dalam waktu setengah hari saja. Wew, kadang lebay juga saya kalau masalah begituan. Memang se, novel yang dikarang Dermawan Wibisono, dosen ITB itu ceritanya bagus dan sangat menarik dilihat dari sisi mahasiswa seperti saya’ , .Tapi bukan karena tokoh utama di novel itu berasal dari Trenggalek, kota asal saya juga’ hehehe…meskipun ada kisah yang “sama” .

Nah, sekarang kembali ke buku-buku ini. Kalau saya tertarik pada buku-buku semacam ini, lalu kenapa saya cepet ngantuk ya kalo baca buku kuliah dsb?? coba saja bayangkan kalau saya tertarik pada buku kuliah seperti membaca novel tadi, pastilah saya menjadi mahasiswa teladan yang berguna bagi nusa dan bangsa’ huehehe’

keep read’

seperti Ayat Al Qur’an yang turun pertama kali yaitu perintah “Membaca” …”Iqro, bacalah dengan nama Tuhanmu (Allah SWT)”

Ohh iya , ini saya sisipkan saja ahh satu tembang Jawa tentang Hakikat Ilmu’ tambahan biar panjang tulisannya 🙂

# ngelmu iku kalakone kanti laku // (ilmu itu terlaksana sempurna apabila sudah diamalkan)

# lekase lawan kas // (dimulainya dengan tekad dan niat yang kuat)

# tegese kas nyantosani // (hakikat dari kekuatan dari ilmu itu adalah untuk mengatasi masalah kehidupan)

# setya budya pangekese dur angkara // (dan tujuan puncak dari pencarian itu adalah hakikat kebenaran dan untuk melawan angkara murka)


Tags: , , ,