Posts tagged ‘renungan’

January 12, 2011

Senyum dan Kekuatan itu merekah

Tak terasa waktu sangat cepat berlalu…

Heningnya malampun esoknya akan berganti dengan siraman sinar matahari.

Seorang pemuda tanggung, menyusuri sebuah jalan tandus seiring dengan alur sungai yang jernih

Sungai yang berada di tengah gurun yang sangat terik

Sungai yang menjadi sumber kehidupan

Nalurikah yang membuatnya menyusuri jalan sepanjang sungai itu? 

Tidak, itu adalah Rahmat Tuhannya.

Naluri dan kecerdasan sehingga ia memilih alur sungai agar dia dapat menyambung hidup itu adalah dari Sang Pencipta. 

Hampir dia putus asa untuk mencari muara dari sungai yang tak kunjung ada itu,sehingga ia berteduh di suatu pohon

Apakah itu kurma, dia juga tidak tahu. Yang pasti dia sangat lelah dalam perjalanannya

Tiba-tiba dia disigapkan oleh salam seorang yang sangat berseri-seri. Seorang yang masih muda yang sangat gagah dan nampak cerdas.

Orang itu bertanya,” bolehkah saya mengambil air di sungai ini saudaraku?”

Dia menjawab sambil tersenyum, ” oh silahkan. sungai ini adalah milik Allah dan siapapun boleh mengambil manfaat darinya”

Ia lalu bertanya, ” bolehkah saya tahu antum? saya tidak pernah menemui seorangpun sewaktu saya menyusuri sungai gurun ini”

” Saya Salman, sahabat Rasulullah” jawab orang itu. ” saya diamanahkan untuk ke negeri seberang, dan saya lewat tempat ini” katanya dengan senyum

“Subhanallah”, kata pemuda itu dengan memeluk orang itu. Lantas dimana Rasulullah? bolehkah hamba bertemu beliau?

“Saudaraku, Rasulullah telah berpulang dan beliau selalu mengharap umatnya untuk bertemu dengannya di Jannah kelak. apakah engkau mau bertemu beliau adinda?? “

“Tentu sangat wahai sahabat Rasul”, jawabnya dengan menitikkan air mata…

Kemudian kedua orang itupun berbincang layaknya kakak-beradik di bawah pohon kurma yang lebat’. Sekarang dia tahu bahwa pohon semacam itu adalah pohon kurma.

Pemuda tanggung itu sangat terharu dan tersentuh mendengar orang tersebut bercerita bagaimana dia mencari Rasulullah, mencari seseorang yang menghantarkannya ke Rabb Al Alamin.

Tidak terasa air matanya pun meleleh merasa bahwa dia sangat lemah dibandingkan dengan usaha orang tersebut mencari suatu yang haq. Dia merasa sangat-sangat perlu belajar untuk menjadi mujahid sejati seperti pendahulunya itu. Dan orang itupun tersenyum sambil menepuk pundak pemuda itu ” tentu kamu bisa adikku”

Kemudian ketika bayangan matahari bergeser ke timur orang itupun berkata ” Ashar, ayo kita sholat”. Kemudian kedua orang itupun menghadap Rabbnya dengan penuh khusyuk sebagaimana diajarkan Rasulullah SAW.

Setelah sholat orang itu kemudian mengeluarkan bungkusan tebal. ” Ini untukmu adikku dan aku harus pergi sekarang”. Pemuda itu hanya menerima dengan sedikit terkejut. Dia memandangi bungkusan itu dengan jantung yang berdebar…

Assalamu alaikum…

Waalaikum salam…

Kemudian pemuda itu membuka bungkusan itu. Sebuah Mushaf Al-Quran bertuliskan Salman Al-Farisi pada ujung sampulnya, dan suatu peta. 

Peta yang kemudian hari akan membawanya menuju suatu tempat kelengkapan Ilmu. Suatu peta yang menunjukkan jalan kepada Ilmu Al Quran, Hadist, dan segala Ilmu yang membawa kepada ajaran Rasulullah, kepada jalan Ridho Allah Azza wa Jalla…

link :

http://ceritainspirasimuslim.blogspot.com/2010/02/salman-al-farisi-ra-pencari-kebenaran.html

http://aslamiyah.abatasa.com/post/detail/9257/kisah-cinta-salman-al-farisi

Tags: , , ,
January 8, 2011

Tentang Negeriku

Sebuah negeri yang sangat elok

Pecahan surga, yang membuat semua mahluk betah dan nyaman

Hanya satu mahluk yang menjadi kunci, manusia

Lantas kenapa aroma surga seolah hilang

 

 

kawan, adam melakukan kesalahan besar ketika dia berada di surga

maka kenikmatan itu adalah potensi untuk lalai, dan lalai adalah sifat manusia

Tuhan maha pengampun,…

namun apakah lalai itu harus diteruskan?

apakah peringatan dan ancaman tidak cukup?

sungguh aku takut ketika iblis berkata “Tuhanmu maha pengampun kok,santai saja”

 

 

apalagi ketika yang benar dan yang salah sudah nyata,

apakah masih diteruskan kekonyolan ini

ketika pagar malah merusak tanaman,

ketika uang dan jabatan dijadikan tuhan,

ketika norma dan hukum hanya suatu kata yang tidak mempunyai arti

 

 

ketika semua tidak dapat dirubah oleh manusia

maka Tuhan berhak merubah, tentu dengan caraNya

dan tahukah, bahwa Tuhan itu Maha Besar

caraNya pun tentu saja sangat dahsyat

 

 

aku sungguh takut pada keadaan ini

keadaan yang hanya bisa kulihat, tanpa bisa merubahnya

entah…

aku hanya minta ampun, padaMu ya Rabb

== QS 4/131-135 ==

Tags: , ,
December 21, 2010

Renungan Hari Ini

Sore hari saya melihat TV yang menyuguhkan acara yang menyajikan Bapak Mahfud MD. Disitu diutarakan pentingnya penegakan hukum secara Adil dan Bijaksana…

Sebagaimana diketahui bahwa kisah Nenek Minah dan Gayus, adalah kisah yang resiprokal dan menjadi kaca bagaimana wajah penegakan hukum di negara ini. Ironis memang, seorang nenek yang mengambil 3 buah kakao menjadi bulan-bulanan hukum (dalam hal ini pihak dari PT,yang merasa dirugikan). Padahal tidak mungkin 3 biji kakao itu merugikan perusahaan, dan efek jera dan psikologis apalagi yang ingin diberikan pada nenek tua yang pemikirannya sangat sederhana itu. Apakah efek psikologis itu tidak dipikirkan? sangat tidak bijaksana apabila disebut manusia.

Lalau kasus gayus?? ah saya mau komentar apa…semua orang sudah tau bahwa itu adalah urusan politik. Urusan konspirasi tingkat tinggi, yang sebenarnya ujung2nya cuma satu. Keserakahan. Dan uang sudah begitu dituhankan, apalagi daya hukum?? kita bertuhankan uang, uang adalah kebenaran yang nyata.

Lalu Bapak Mahfud menyitir salah satu Hadist Rasulullah yang menyatakan bahwa jika negeri2 besar dahulu hancur karena tidak ditegakkannya hukum karena kekuasaan dan kekayaan. Lalu dilanjutkan, hukum harus ditegakkan tanpa kecuali. Bahkan Rasulullah berkata bahwa jika anaknya sendiri Fatimah mencuri, maka beliau sendiri yang akan memotong tangannya…

Subhanallah…adakah penegak hukum yang mempunyai loyalitas seperti itu?? 

Saya yakin ada, hanya terkadang kita sendiri yang menutupinya, dengan kepentingan, keserakahan…hingga mutiara tersebut melepuh dan hilang di dunia fana ini…

Tags: , ,
November 23, 2010

Hujan lagi…

Hujan adalah anugerah. tentu saja, karena hujan adalah pelepas dahaga bumi…

Hujan mampu menghapus kemarau dengan tetesan air sucinya…

namun kau tahu bahwa terkadang aku takut hujan?…

yang membuat tatapan mata yang sejuk itu berubah…tak lagi sejuk, tapi dingin…

seolah kesunyian malam itu disempurnakan oleh derajat kebisuan yang mendekati kosong…

aq hanya termangu…sendiri. menatap rintik – rintik hujan di malam itu…

rintik -rintik yang harus kutembus walau dinginnya menyayat hati…sungguh

kadang aku hampir terjatuh, berantakan…namun gemuruh hujan yang lain dalam hatiku menantang semua itu

menantang jalan yang terjal dan kabur…

seolah aku gak peduli apapun, karena peduli ku…telah tersapu oleh hujan…

aku hanya berharap matahari, aku hanya berharap fajar, ufuk timur…itu saja ya Allah…

agar aku bisa memandang anugerahMu dan kebesaranMu….

 

——-aws——

bdg/22-11-10/10pm

Tags: , ,
August 18, 2010

Ramadhan dan Perjuangan

Ketika orang tahu bahwa Ramadhan juga bertepatan dengan tanggal 17 Agustus 45, lantas apakah esensinya?? apakah itu hanya kebetulan??

saya kira tidak

“wa maa kholaqta haada baatila” (dan tidaklah Engkau menciptakan ini dengan sia-sia) -Quran-

Lantas apa hubungannya Ramadhan dengan hari kemerdekaan?? .

Allah memberi tanggal itu untuk selalu mengingatkan kita….Allah menegur kita dengan cara yang sangat halus….

Ramadhan, adalah bulan perubahan. Bulan yang dapat memutar keadaan. Bulan yang penuh Rahmat dan Ampunan. Bulan yang penuh keselamatan, bahkan bulan yang lebih baik dari 1000 bulan. Wajarlah jika titik balik perjuangan bangsa Indonesia terjadi pada masa itu…Karena perjuangan bangsa Indonesia adalah perjuangan oleh semangat ISLAM. ISLAM lah yang mengajari bangsa Indonesia untuk berjuang merebut kemerdekaan. Kemerdekaan dari tirani oleh suatu mahluk yang tidak layak untuk dipatuhi, karena yang patut dipatuhi hanya ALLAH SWT sebagai Dzat Yang Esa.

Kita terlalu tidak tahu, dan tidak mau tahu bahwa yang memperjuangkan bangsa ini untuk merdeka adalah semangat ISLAM. Suatu ajaran Agama  yang sangat membenci penindasan dan perbudakan. Suatu ajaran yang menjunjung tinggi nilai keadilan dan kemerdekaan ummat dan sangat memuliakan manusia bahkan diajarkan untuk melindungi tiap orang meskipun bukan golongannya. 

Kita terlalu tidak menyadari bahwa yang kita dengar dan baca sewaktu SD, para pejuang mulai dari Aceh Teuku Umar, Cut Nyak Dhien, Pangeran Diponegoro, Tuanku Imam Bonjol sampai ke ujung timur oleh Sultan Hasanudin adalah pejuang dengan nilai-nilai Islam. Kesadaran berIslam telah meresap dalam darah mereka sehingga keberanian itu hanya merupakan keniscayaan yang muncul dengan sendirinya seperti mata air yang memancar.

Maka dengan hal itu semangat kemerdekaan bukan semangat untuk berhura-hura. Semangat kemerdekaan adalah semangat untuk terus berjuang dan memperbaiki diri, untuk mencapai kehidupan yang lebih baik. Bukan hanya kehidupan duniawi, namun juga untuk kehidupan yang kekal karena seyogyanya semua orang yang Iman(yakin) dan tidak bodoh pasti pengin bahagia yang abadi(akherat) yang hanya bisa diperoleh dengan jalan Islam. Islam ingin menghapuskan penjajahan dan perbudakan karena dalam sisi dunia penjajahan itu memang sudah tidak manusiawi dan melampaui batas.  Penjajahan itu adalah suatu manifestasi sisi kehewanan manusia yang tidak beradap. Semua bangsa sudah tau dan membenci penjajahan.

Selanjutnya Islam ingin memerdekakan semua orang, karena dengan merdeka maka orang akan bebas untuk melaksanakan kebutuhannya untuk beribadah. Selain kewajiban beribadah itu butuh, karena memang untuk kita sendiri nanti di akherat. Kewajiban dan larangan, itu hanya persyaratan standar agar pintu untuk menuju sesuatu yang bernama kebahagiaan di surga itu terbuka. Selanjutnya jika ingin kebahagiaan yang lebih, maka tentu saja manusia harus lebih giat dalam beribadah. Sama saja seperti liburan ke Dufan Ancol, kalo kita bayar setengah kita hanya bisa masuk saja, tanpa bisa naik-naik wahana yang menarik. Kalau kita mau naik itu ya tentu saja harus bayar lagi, ato pake tiket terusan yang lebih mahal.

Yang terjadi sekarang manusia itu pengennya gak bayar, tapi bisa menikmatin apapun. Nah, itu kalo bukan ilegal intruder berarti ya garong. Iya kalo cuma penyusup di taman hiburan yang jaga cuma satpam, masih bisa tidak ketahuan karena namanya juga yang jaga manusia. Paling kalo apes ketahuan juga digebukin dikit gak papa dehh…(padahal juga benjol dan malu pasti)

Tapi kalo yang jaga itu Malaikat, kita yakin nanti bisa menipu dan lolos masuk surga?? rumus manapun dan maling siapapun belum pernah share tuh trick dan tips nya di google.

Jadi kemerdekaan itu bukan semaunya sendiri. Kemerdekaan itu adalah suatu role yang fair, bagaimana untuk meraih kebahagiaan dengan jalan yang benar. Kemerdekaan adalah suatu ruang layaknya galeri yang bebas dimana boleh diisi keindahan apa saja dan kenikmatan apa saja senyampang bukan bom yang dapat menghancurkan. Artinya bahwa kemerdekaan harus memfasilitasi lahirnya semua karya yang bermanfaat bagi kehidupan dan kebahagiaan.

Lalu bagaimana caranya menghasilkan karya dan memperoleh kebahagiaan?? tentu saja dengan kerja keras. Kerja keras untuk dunia, dan juga kerja keras untuk akhirat. Boleh saja anda memilih hanya kerja keras untuk dunia, tapi tentu saja orang yang pintar tidak begitu.

Tags: ,