Posts tagged ‘feel’

December 21, 2010

Renungan Hari Ini

Sore hari saya melihat TV yang menyuguhkan acara yang menyajikan Bapak Mahfud MD. Disitu diutarakan pentingnya penegakan hukum secara Adil dan Bijaksana…

Sebagaimana diketahui bahwa kisah Nenek Minah dan Gayus, adalah kisah yang resiprokal dan menjadi kaca bagaimana wajah penegakan hukum di negara ini. Ironis memang, seorang nenek yang mengambil 3 buah kakao menjadi bulan-bulanan hukum (dalam hal ini pihak dari PT,yang merasa dirugikan). Padahal tidak mungkin 3 biji kakao itu merugikan perusahaan, dan efek jera dan psikologis apalagi yang ingin diberikan pada nenek tua yang pemikirannya sangat sederhana itu. Apakah efek psikologis itu tidak dipikirkan? sangat tidak bijaksana apabila disebut manusia.

Lalau kasus gayus?? ah saya mau komentar apa…semua orang sudah tau bahwa itu adalah urusan politik. Urusan konspirasi tingkat tinggi, yang sebenarnya ujung2nya cuma satu. Keserakahan. Dan uang sudah begitu dituhankan, apalagi daya hukum?? kita bertuhankan uang, uang adalah kebenaran yang nyata.

Lalu Bapak Mahfud menyitir salah satu Hadist Rasulullah yang menyatakan bahwa jika negeri2 besar dahulu hancur karena tidak ditegakkannya hukum karena kekuasaan dan kekayaan. Lalu dilanjutkan, hukum harus ditegakkan tanpa kecuali. Bahkan Rasulullah berkata bahwa jika anaknya sendiri Fatimah mencuri, maka beliau sendiri yang akan memotong tangannya…

Subhanallah…adakah penegak hukum yang mempunyai loyalitas seperti itu?? 

Saya yakin ada, hanya terkadang kita sendiri yang menutupinya, dengan kepentingan, keserakahan…hingga mutiara tersebut melepuh dan hilang di dunia fana ini…

Tags: , ,
November 23, 2010

Hujan lagi…

Hujan adalah anugerah. tentu saja, karena hujan adalah pelepas dahaga bumi…

Hujan mampu menghapus kemarau dengan tetesan air sucinya…

namun kau tahu bahwa terkadang aku takut hujan?…

yang membuat tatapan mata yang sejuk itu berubah…tak lagi sejuk, tapi dingin…

seolah kesunyian malam itu disempurnakan oleh derajat kebisuan yang mendekati kosong…

aq hanya termangu…sendiri. menatap rintik – rintik hujan di malam itu…

rintik -rintik yang harus kutembus walau dinginnya menyayat hati…sungguh

kadang aku hampir terjatuh, berantakan…namun gemuruh hujan yang lain dalam hatiku menantang semua itu

menantang jalan yang terjal dan kabur…

seolah aku gak peduli apapun, karena peduli ku…telah tersapu oleh hujan…

aku hanya berharap matahari, aku hanya berharap fajar, ufuk timur…itu saja ya Allah…

agar aku bisa memandang anugerahMu dan kebesaranMu….

 

——-aws——

bdg/22-11-10/10pm

Tags: , ,
May 30, 2010

Pelangi di jendela Kereta Senja [one week vacation -part 1-]

Karena tidak ada kesibukan yang berarti di Bandung, 2 minggu yang lalu saya memutuskan untuk pulang ke Trenggalek. Rencananya se sekalian ngurus KTP dan ke Malang untuk melihat lihat acara Malang Tempo Dulu yang katanya bagus. Lagian sekarang ada kereta baru rute Bandung-Malang, yang artinya saya jika pulang bisa turun di stasiun Tulungagung yang lebih dekat dari rumah ketimbang di stasiun Kediri.

Menurut saya kereta api yang baru ini (bukan gerbongnya yang baru, tapi trayeknya) dapat menjadi alternatif baru bagi yang mencari tiket yang tidak mahal (semoga tidak naik) dan mengutamakan kenyamanan. Memang seh untuk yang kelas ekonomi, harganya 2 kali lipat dari  kereta kahuripan yaitu Rp 80.000. Namun, ada nilai plus yang ditawarkan oleh kereta ini yaitu kebersihan yang lebih baik (jarang-jarang ada petugas kebersihan dalam kereta ekonomi) dan juga pembatasan pedagang asongan yang mau masuk gerbong. Tentu saja pembatasan pedagang asongan tersebut sangat berpengaruh pada kebersihan karena sampah yang paling banyak dihasilkan oleh transaksi jual beli makanan/minuman oleh pedagang asongan tersebut. Namun sisi kurangnya adalah kita harus turun dulu jika membeli makanan, itupun kalau keretanya berhenti agak lama. Kalau tidak mau repot kita bisa memesan makanan dari restorasi kereta namun tentu saja lebih mahal (dan selalu tidak mengeyangkan :D)

Kereta “Malabar” ini berangkat dari Bandung sore sekitar jam 15.30. Enaknya naik kereta pada sore hari melewati daerah pegunungan adalah bisa menikmati sinar matahari diwaktu senja yang sangat eksotis, melihat sawah-sawah berterasering, dan pemukiman perkampungan dari atas bukit. Lebih indah lagi, pada waktu itu gerimis turun mengiringi kereta kami, yang membuat di seberang bukit jauh melalui jendela sana terbentang suatu lengkungan karya Sang Pencipta, PELANGI’. Sayang saya tidak punya kamera, hanya bisa motret melalui handphone. Namun memori hari itu sungguh menyenangkan 🙂

 

village beneath mountain

village beneath mountain

 

rainbow over the train

rainbow over the train

 

montain in love...look at the auras color :)

montain in love...look at the auras color 🙂

December 6, 2008

hehe…(jam kuliah)

Ternyata dalam perkuliahan itu ada hal-hal yang “nyangkut” tapi lucu juga.

Misalkan pada perkuliahan Interpretasi Seismik, dosennya bilang “ ya, itu kalo penampang seismiknya bagus nanti sudah bisa bunyi sendiri”, (trus temen saya rame2 nempelin penampangnya di telinga) J

Trus pas pelajaran well logging misalnya , dosennya bilang, tujuan akhir adalah mengetahui saturasi air. Dari resistivitas total (Rt)>>> Resistivitas air (rw)>>> saturasi Air (Sw). dari saturasi air tersebut diasumsikan saturasi sisanya adalah hidrocarbon. Namun secara teknikal tidak pernah dihitung Saturasi hidrocarbon = 1-Sw, perhitungannya mandeg(berhenti)sampai Sw saja . Nah, kenapa begitu?? Gak tau. Trus dosennya bilang ” jadi, nanti kalo ngebor trus ketemunya air, bukan minyak, ya bilang nya” loh saya khan ngitung Sw .bukan So( saturasi oil)”!!!???” J

Tags:
December 6, 2008

feel guilty

lately…Im feel guilty…
sorry…sorry…sorry
i just can say that’

Tags: