Tentang Adikku

Hari itu adalah hari dimana malam harinya akan diumumkan hasil SNMPTN (dulu SPMB). Adikku adalah salah satu peserta yang ikut dalam tes untuk memperoleh tempat di perguruan tinggi negeri itu. Siangnya aku beli pulsa internet untuk bisa ngenet dengan modem handphone-SE ku. Diliat dari tingkah lakunya seharian itu seh dia tampak cemas sekali (ya iyalahh). Saya cuma berpura-pura tidak memperhatikan dan cuek saja, karena kalau diperhatikan biasanya dia semakin manja.

Sebenernya saya cemas juga takut-takut kalau dia tidak diterima di SNMPTN tahun ini. Bukan apa-apa, tapi misalnya di swasta atau nganggur setahun itu tidak terbayangkan untuk anak tipe dia. Sebenernya dia bisa mempersiapkan materi, namun dia terlalu berfikiran was-was dan tidak tenang. Seperti ketika akan saya antar berangkat tes simak UI kmaren untuk ambil Kedokteran,dia nangis duluan . (Apa maksudnya coba?? ). Jadi saya pikir, mentalnya sangat-sangat kurang untuk menghadapi tes- tes yang menentukan masa depannya itu. Mungkin karena fasilitas yang terlalu dimanja oleh orang tua atau kata orang jawa”kurang prihatin”. Dan hal itu saya rasa membuat dia tidak bisa menjadi dewasa dan tidak mempunyai jiwa yang kuat. Itu hanya masalah mental, belum masalah visi misi kedepan yang saya sebagai kakaknya masih sangat “gamang” ketika melihat sorot matanya. Memang sih, aku dulu kurang lebih juga seperti itu. Namun ketika dulu aku menambatkan pilihanku pada ITB seolah-olah aku punya harapan lebih, bukan hanya untuk memperoleh ilmu praktis untuk suatu profesi namun aku yakin aku akan dapat menempa pola pikir dan mental yang baik disitu.

Nah, menjelang sore hari dia makin nampak gelisah. Pas ada Dik Andik (sepupuku) dateng bersama istrinya pun dia tetep jutek sampe dikomentarin. Sesudah dari masjid untuk sholat magrib saya pasang HP dikompie untuk sambungan internet, lalu dia juga menghampiri. Aku bilang “koneksinya gak bisa tuh”….padahal emang belum kusambungin, sengaja. hehe. Trus dia bilang”yaudah aku kewarnet aja”, “silahkan, tapi kayaknya kamu gak akan bisa deh liat di warnet, sama saja jaringannya akan keganggu” akal-akalan saya lagi. Lalu dia keluar kamar dan saya sambungin ituh koneksi internet dan nyambung. Eh ternyata dia sadar dikerjain dan langsung buka browser di kompie di depan saya. dia buka link ITB yang juga bisa melihat hasil SNMPTN. Ketika dia sibuk mencari kartu tesnya, saya masukkan angka-angka dan dia berseloroh” loh??hapal toh mas??”, ya iyalah…kataku yakin karena tadi sudah lihat nomornya. Ibuk ikutan nimbrung di belakangku dan harap-harap cemas juga. ehh, ternyata nomor yang kuketikkan salah karena ada yang kebalik. hehe…dia makin cemas’

setelah kuketikkan nomor untuk kedua kali akhirnya beberapa detik kemudian muncul tulisan “selamat anda diterima”…. dia langsung berteriak ALHAMDULILLAH dan mencium kaki ibuk di sebelah saya. Trus saya meyakinkan dia “heh, tapi yang ITS loh!!??” . Dia mendekat ke layar dan langsung menangis. Iya, karena ITS itu adalah pilihan keduanya setelah ITB . Saya seh tidak komentar apa-apa, hanya bilang “ITS khan juga bagus, lomba robot saja selalu menang”, tapi dia tetep saja menangis.

Sampe beberapa saat kemudian dia terus merengek dan menangis di depan Ibu-Bapak, yang mereka juga menenangkannya dan dia tetap saja meroeng(merengek-menangis). Sampai kemudian saya muntab dan menghardiknya ” KAPAN KAMU BERSYUKUR??!!”. “kamu yakin kamu sudah melakukan yang terbaik?? doa yang paling banyak??, kamu yakin kamu lebih mengetahui apa yang terbaik buat kamu di banding GUSTI ALLAH??”, akhirnya dia sedikit menjadi tenang…

Setelah berangsur-angsur tenang kami bergantian memberikan nasehat padanya dan akhirnya dia menerima hal itu dan mengikhlaskan untuk kuliah di Surabaya. Lucunya sehabis air matanya hilang dia langsung minta dianterin bapak ke warnet, untuk melihat siapa saja temen-temennya yang diterima, karena internet di kompie gak bisa konek. Kayaknya dia sudah lupa tentang kesedihannya πŸ˜€

Tapi sepertinya dia gak akan berhenti untuk mencoba tahun depan untuk diterima di Kedokteran UI, yang menjadi impiannya sejak awal…

saya inget entah kapan sehabis liat pengumuman itu saya tanya ” ato jangan2 kamu pengen ke ITB biar bisa nyangin aku ya??”, “iya” jawabnya. Hadee (capek dehhh….) . Padahal ada kemungkinan juga kalo dapet ITB ntar tetep aja tahun depan mau ambil Kedokteran UI. “Enak saja…”gumamku

6 Comments to “Tentang Adikku”

  1. walah walah mz,kemarin ae adikmu wez mulai seneng ma suroboyo,
    mpe tanya beli peta di surabaya dimana tempate .

    hhahaha

  2. : salam ku sudah nyampe khan? πŸ™‚

  3. jadi inget masa lalu…adikku keterima di FKG, sementara yang diharapkan jadi dokter sama Bapak itu aku.

  4. aaaaaaaaaaaaak. I love you mas sayang :*

Leave a Reply

Fill in your details below or click an icon to log in:

WordPress.com Logo

You are commenting using your WordPress.com account. Log Out /  Change )

Twitter picture

You are commenting using your Twitter account. Log Out /  Change )

Facebook photo

You are commenting using your Facebook account. Log Out /  Change )

Connecting to %s

%d bloggers like this: