Archive for ‘Uncategorized’

April 16, 2008

Antara Trenggalek,Kediri dan Bandung…

Kmaren waktu becnda2 dan ngobrol ngobrol ama si Alfan entah gimana kok jadi ngarah pada permainan masa kecil. Sebagaimana kita tahu bahwa aku dan Alfan memang berasal dari 1 karisidenan(kediri), tapi kabupatennya beda. Kalo alfan termasuk kabupaten kediri(wates) yang notabene desanya udah deket ama gunung kelud, trus kalo aq sendiri berasal dari Ex.karisidenan kediri yang paling barat(Kab.Trenggalek). Dan jarak kediri Trenggalek itu relatif(loh kok gitu???). Iya, soalnya ada yang berpersepsi bahwa Trenggalek dan kediri itu sangat jauh, dan golongan ini biasannya ditempati oleh orang-orang yang jarang banget, blom pernah , ato baru satu kali ke kediri. Kalo ketemu golongan ini, ketika aku pulang dari SMA 2 Kediri(akhir pekan) pasti comment nya “wah..adoh banget, sekolah opo kok adoh temen??”(wah.. jauh amat, sekolah apa kok jauh banget??. red). Orang –orang ini biasanya adalah orang desa yang jarang banget pergi ke luar daerah, ato emang gak pernah??(sebut saja orang yang hidup simple)

Yang kedua adalah orang orang yang mobilitasnya tinggi dan sering bepergian ke luar kabupaten Trenggalek. Especially ke arah timur(Tulungagung dan Kediri), maka mereka akan berpendapat bahwa Kediri itu deket, paling 2 jam nyampe(My record approximate to 1 hours 10 minutes –udah potong ama lampu merah dan ke POM bensin.jika jarak kediri Rumahku = 70 Km, maka Vrata2 bisa diitung sendiri, tapi itu juga speedonya 90 ampe 110 mulu kalo lurus, pake spr X125).

So , dengan jarak yang segitu, pasti ada perbedaan budaya walaupun dikit. Dan karena topik diatas membahas masalah permainan masa kecil, maka istilah istilah yang akan kita bahas disini adalah istilah permainan. Misalkan maen kelereng , kalo di kediri biasanya disebut “cirak”, dan di Trenggalek disebut”Adu neker”. Ada juga gasing yang pake tali itu, kalo di Trenggalek disebut”kekean” kalo di kediri udah mengikuti bahasa indo jadi “gasing”. Trus ada juga sebutan-sebutan untuk bentuk-bentuk layangan yang berbeda . nah, kalo kmaren kita ngomongin suatu permainan yang loncat-loncat di lantai atau tanah yang digaris kotak –kotak. Yang entar ”gaco” ato maskotnya berupa pecahan genting, untuk dilempar ke kotak2 itu. Kalo di Galek(Trenggalek)itu namanya “gedrik” dan di kediri disebut”gejrik”.

Btw kita tidak akan membahas nama apa yang paling pas atau benar(pasti nama di daerah masing2), tapi pas aku pulang dari kampus tadi , di dekat gang kosanku , tepatnya dekat masjid aku melihat ada goresan kotak-kotak berbentuk T di tanah yang semi paving di tanah bandung bin sunda ini. Dan itu adalah “gedrik” ato “gejrik”. Hmm..ternyata, kita masih satu permainan ya J

gejlik

Fakta itu membuktikan kita adalah satu rumpun, satu nenek moyang, satu tanah air. Dan dengan itulah harusnya bangsa Indonesia Lebih saling kenal lagi antar suku, antar daerah. Lebih saling menghormati dan bergandengan,dalam rantai yang dibawa oleh burung garuda”

More I go far…. I have thought

So I am consider that You always love me

More I leave you….I have a regretful

Because I feel That I am need You so much…

Nothing with this place to fulling my dreams, so I will leave from here soon or later

Because my destination …Is You

April 13, 2008

desain jaket jumper ald(for Udin)

btw desainnya sangat kasar. cuma 1 jam.

males ngedit lagi,banyak kerjaan(sok sibuk mode on). desainnya aneh pula

tolong dikritisi. oh iya, karena ini jumper dibuat agar”semi formal”,maka dikasi aksen krah. krah disini bukan “krah beneran”, tapi aksen untuk membuat seolah olah ada krah’seperti cardingan2 itu. (apa namanya ya??).corelnya masih di aku,ntar kalo mo minta kekosan aja din’

jump

model krah nya mungkin seperti ini

krah

April 9, 2008

labtek biru diwaktu malam….

dingin….

jam 11.49

night

di halaman kantin kebab labtek biru dengan laptop pinjeman

abis ujan yang turun tadi,hehh…sekarang cuaca emang aneh euy,ujannya gak teratur dan sporadis banget.

sampe malem lagi di kampus,abis praktikum trus langsung ujian “nyanyi”(seumur umur baru ini ujian praktikum nya dengan nyanyi). setelah abis ngerjain laporannya latihan kilat5 menit, trus akhirnya didaulat jadi gitaris cupu untuk pementasan itu. kita berlimapun akhirnya sukses dan
hilang semua beban yang terus menghantui kita karena tugas-tugas praktikum yang gak jelas dan banyak menyita waktu.

dan temen temen yang lain masih ada yang presentasi dan nyanyi. aku nunggu yang punya laptop sendirian di tempat duduk yang biasanya dipake anak2 biologi buat akses wifi di labtek biru.

hmmm…jarang-jarang ada kesempatan seperti ini, sendiri dan dingin yang semakin dingin membuat rasa kantuk yang tadi menyerang sudah hilang tak berbekas. Padahal ini sudah tengah malem lo. Tapi kayaknya ntar juga mo lembur lagi ngerjain TP dan Metseis yang masih tercecer…hhh…waktu emang cepet banget yah’

April 2, 2008

program rekursif buat hanif

kalo pake ini tetep gak bisa dibuka…

behhhh susahhhhhhhh

ini dia

% PROGRAM REKURSIF

clear

clc

disp(‘=========== PROGRAM REKURSIF MAGNETOTELLURIK ============’);

disp(‘========== Oleh :AGUNG WAHYU SAPUTRO/ 12405004 =============’);

disp(‘===========================================================’);

disp(”)

disp(‘Petunjuk :’);

disp(‘1.Jumlah lapisan dan frekuensi ditentukan pada sesi input’);

disp(‘2.Input pada tiap lapisan diinputkan nilai rho dan ketebalan’);

%masukan

disp(”)

disp(‘INPUT RHO LAPISAN N+1,FREKUENSI,dan JUMLAH LAPISAN’);

pt=input(‘masukkan rho pada lapisan n+1 = ‘ );

fa=input(‘masukkan batas bawah frekuensi ‘);

fb=input(‘masukkan batas atas frekuensi ‘);

nf=input(‘tentukan jumlah sampling perdekade ‘);

% frekuensi

a=exp(log(10)/nf); %faktor pengali

nd=log10(fb)-log10(fa); % jumlah dekade

nft=nf*nd; %jumlah frek total

for i=1:1:nft

f(i)=fa*a;

fa=f(i);

end

L=input(‘masukkan jumlah lapisan = ‘);

disp(‘===========================================================’);

disp(”)

disp(‘INPUT RHO DAN KETEBALAN TIAP LAPISAN’);

for i=1:1:L

pa(i)=input([‘masukkan harga rho lapisan ke ‘,num2str(i),’= ‘])

h(i)=input([‘masukkan tebal lapisan ke ‘,num2str(i),’= ‘])

end

%——————————————————————

n=length(f);

% iterasi besar

for m=1:1:n;

Zn=complex(sqrt(pi*f(m)*4e-07*pi*pt),sqrt(pi*f(m)*4e-07*pi*pt));

Z=complex(sqrt(pa.*pi*f(m)*4e-07*pi),sqrt(pa.*pi*f(m)*4e-07*pi));

Zt=Zn;

c=sqrt(pi*f(m)*4e-07*pi./pa);

k=complex(c,c);

for a=L:-1:1 % pengulangan kecil

% perhitungan Rj dan Zj

Rj=(Z(a)-Zt)/(Z(a)+Zt);

Zj=Z(a)*(1-Rj*exp(-2*k(a)*h(a)))/(1+Rj*exp(-2*k(a)*h(a)));

Zt=Zj;

end

% akhir pengulangan kecil

Zo(m)= Zj;

end % akhir iterasi besar

% mencari perioda

T=1./f;

figure(1)

plot(log10(f),real(Zo),’*’),title(‘plot Z0 dengan beberapa frekuensi’), hold on

xlabel(‘frekuensi(10^x)’)

legend(‘komponen real’),hold on

plot(log10(f),imag(Zo),’*r’),title(‘plot Z0 dengan beberapa frekuensi’),grid on

xlabel(‘frekuensi(10^x)’)

legend(‘komponen real’,’komponen imaginer’)

ylabel(‘Zo(pada permukaan)’)

figure(2)

plot(log10(T),real(Zo),’*’),title(‘plot Z0 dengan beberapa frekuensi’), hold on

xlabel(‘perioda’)

legend(‘komponen real’),hold on

plot(log10(T),imag(Zo),’*r’),title(‘plot Z0 dengan beberapa frekuensi’),grid on

xlabel(‘perioda / (1/f) ‘)

legend(‘komponen real’,’komponen imaginer’)

ylabel(‘Zo(pada permukaan)’)

% rho apparent and fasa

for m=1:1:n

rho(m)=1/(2*pi*f(m)*4e-07*pi)*(abs(Zo(m)))^2;

fasa(m)=atan(imag(Zo(m))/real(Zo(m)))*180/pi;

end

figure(3)

loglog(f,rho,’*’),title(‘hasil plot apparent resistivity dengan frekuensi berbeda’)

axis equal

xlabel(‘frekuensi’),ylabel(‘apparent resistivity’),grid on

figure(4)

loglog(T,rho,’*’),title(‘hasil plot apparent resistivity dengan frekuensi berbeda’)

axis equal

xlabel(‘perioda / (1/f)’),ylabel(‘apparent resistivity’),grid on

figure(5)

plot(log10(T),fasa,’o’),title(‘plot fasa VS frekuensi’)

xlabel(‘frekuensi(10^x)’),ylabel(‘fasa’),grid on

kukirim juga attacment nya dibawah

rekursif

April 2, 2008

Ujan lageee… dingin lagiii …

Karena akhir akhir ini bandung sering hujan lagi maka udaranyapun juga ikutan dingin. Dan kalo udah begini biasanya pekerjaan “mandi” adalah pekerjaan yang paling tidak menyenangkan. Kalo biasanya mandi 2 kali sehari, maka ini bisa 2 hari 2 kali ato 1 ½ hari sekali…huhu….

Melihat ember kecil tempat sabun, paling Cuma dibawa buat cuci muka ama sikat gigi. Dan setelah jompa-jampi supaya gak dingin, akhirnya pekerjaan yang tidak seberapa lama itupun selesai juga.

Jadi kalo lagi dingin-dingin gini jadi lebih hemat air. Tentusaja kalo air ledengnya irit, ibu kos juga girang buat bayar ke PDAM. 😀

gayung