Efek Perubahan Itu…,harus dilewati

Perubahan yang sangat tiba-tiba, abrupt…biasanya sesuatu yang sangat ditakuti. Begitu juga perubahan cuaca akhir-akhir ini. Angin kencang, dingin, dan tidak bersahabat untuk kesehatan.

Ceritanya berawal ketika sehabis pulang dari Jakarta sekitar jam 3 pagi, dan paginya harus memulai menjadi instruktur dadakan untuk pelatihan GIS di Comlabs ITB. Dadakan disini karena hal tersebut tidak terjadwal dan dikonfirmasi hanya sehari sebelumnya. Pelatihan 3 hari itu dilimpahkan pada saya dan sayapun harus commit dan profesional tentunya karena perusahaan kami sudah dikontrak untuk menyediakan resource pengajar GIS dan materi oleh pihak comlabs. Masalah kontrak itu jadwalnya dimulai sekitar bulan Januari- Februari mendatang, dan tiba-tiba pihak comlabs menerima begitu saja peserta untuk pelatihan di akhir tahun. Tentu saja yang paling kelabakan adalah kita yang belum mempersiapkan materi dan sebagainya…okok

Singkat cerita sayapun kecapean karena saya gak biasa ngomong dengan durasi 4-5 jam sehari dan malemnya harus mempersiapkan materi karena saya gak bisa menggunakan modul yang lama. Di hari terakhir setelah pelatihan usai saya langsung meriang, wahh…waktu yang tepat (setidaknya bukan ditengah pelatihan).

Malemnya saya menggigil tidak karuan. Mungkin sampe temen saya yang nemenin saya bingung dan takut karena saya terus merintih kedinginan untuk beberapa waktu.(hehe, sori-sori bro… :D. Akhirnya dia saya suruh pulang agar tidak ketularan. Setidaknya sudah dibawain bubur dan obat, (All thank is for you).

Entah gimana rasanya tapi malem itu bener-bener sendiri tertusuk2 dingin, dan gak ada yang saya bisa lakukan. Mau telfon Ibuk rasanya gak tega membebani pikiran beliau…saya hanya bisa mengingat dan menyebut Rabb.

Lalu tentang efek perubahan??

Ada yang berubah,…apakah itu cuaca atau dari saya sendiri…

Takut?? Tentu pada mulanya saya sangat takut dan tidak nyaman. Seperti ada yang kurang…

Segala memori menumpuk di malam itu. memori tentang seseorang, masa, dan juga mimpi…

Sepertinya semuanya keluar dari jiwa, yang lama memendam rasa itu…

Entah,…

Dzikir kepadaNya telah menyiratkan bahwa hati ini adalah milik Nya…sang Rahman dan Rahim…

Dan saya yakin Dia telah menyiapkan yang terbaik untuk saya dengan perubahan ini…

 

 

 

(terimakasih u para sahabat yg membantu kesembuhan saya)

 

 

Leave a Reply

Fill in your details below or click an icon to log in:

WordPress.com Logo

You are commenting using your WordPress.com account. Log Out /  Change )

Twitter picture

You are commenting using your Twitter account. Log Out /  Change )

Facebook photo

You are commenting using your Facebook account. Log Out /  Change )

Connecting to %s

%d bloggers like this: