Ini bukan karena saya narsis-narsisan di jurusan geofisika, namun lebih pada cerita presentasi saya yang tertunda. Ceritanya bahwa saya sekarang sedang mengambil mata kuliah geologi (stratigrafi analisis). Dan pada mata kuliah ini tidak diadakan ujian, hanya sebagai gantinya kami harus presentasi dalam kelompok dan aktif bertanya pada sesi sesi presentasi
Pada posting yang lalu pernah saya ungkapkan bahwa ada mahasiswa ITB itu yang enggan bekerja sama dengan jurusan lain. Nah, dikuliah inilah saya mendapatkan pengalaman itu. Sebenernya untuk kelompok presentasi, dosen menyarankan agar lintas jurusan sehingga bisa bekerja sama dan bisa saling berbagi sudut pandang. Namun sialnya mahasiswa geologi pada ngelompok dengan anak geologi lain. Sebenernya jika didistribusikan jumlahnya, maka 1 kelompok yang terdiri 3 orang itu 1 dari geofisika dan 2 dari geologi. Namun karena mereka tidak mau membaur tersebut maka geofisika hanya kebagian sisa-sisa anak geologi yang tidak dapat kelompok. “beruntung” nya lagi kelompok saya hanya terdiri saya dan Ade (geofisika semua) yang tentu saja kurang menguasai tentang geologi.
Nah, sebenernya jadwal kami untuk presentasi adalah minggu lalu, namun karena ada halangan waktu kuliah maka hari ini kelompok kami baru presentasi. Sebenernya saya sudah berkali-kali membaca literatur geologi yang berkatitan dengan stratigrafi itu, namun ya karena sebatas membaca maka kami hanya bisa berasumsi. Maka sebelum presentasi saya katakan pada rekan saya Ade, bahwa kita harus pede walaupun kurang memahami topik. Padahal saya juga grogi’ hihi.
Akhirnya tiba juga waktu kita maju ke depan menerangkan didepan kelas dengan proyektor. Ketika persiapan saya hilir mudik saja agar tidak kelihatan gugup, dan bolak balik mandangin para mahasiswa yang kebanyakan geologi itu dengan senyum-senyum sendiri (entah senyum apa)hahaha. Setelah pendahuluan dan pengertian dasar diterangkan oleh Ade, selanjutnya saya yang presentasi lanjutannya. Saya tenang saja, menerangkan dengan menggerak gerakkan mouse dengan pelan dan penuh percaya diri. Tentu saja dengan gaya bicara saya yang pelan (maksudnya tidak cepat) tapi agak keras. Akhirnya selesai juga saya menerangkan itu, tibalah sesi pertanyaan. Ciri khas dari kuliah ini adalah atmosfer bertanya para mahasiswa sangat tinggi, dan cenderung akan diuber (diburu terus menerus) jika jawabannya tidak memuaskan atau kurang logis.( namanya aja geologist , hehe). Nah ketika sesi pertanyaan mereka banyak yang langsung angkat tangan untuk menanyai kami di depan. Pada sesi pertama dibatasi 3 penanya, maka 3 orang itu menanyakan pada kami hal-hal yang kami ungkapkan pada presentasi. Maka kami menjawab dengan sebisanya, ketika ada penanya yang bertanya ke Ade, dia agak kurang yakin dalam menajawabnya. Maka saya ambil alih pertanyaan tersebut dan saya katakan dengan yakin “menurut saya hal itu begini”. Dalam pertanyaan selanjutnya Ade juga udah ogah-ogahan menjawabnya, akhirnya hampir semua pertanyaan yang jawab saya. Sebenernya saya juga tidak tahu persis dan detail tentang masalah stratigrafi, namun ketika menjawab pertanyaan itu saya katakan “setahu saya, bla bla bla, bisa diterima??” atau cukup dengan “ pada prinsipnya bisa, atau iya”. Karena mereka manggut-manggut akhirnya saya semakin pede dan bisa mandang mereka menyeluruh seakan menantang “ayo Tanya lagi?? sejauh mana kalian bisa mempertahankan argumen kalian melawan saya yang akan meyakinkan anda?? ”hehe… padahal peserta kuliah itu banyak yang angkatan 2004 geologi yang harusnya sudah expert dalam bidangnya (saya memandang mereka dengan berbinar). Ternyata pada sesi selanjutnya yang angkat tangan banyak untuk bertanya tadi tidak jadi bertanya, hanya 1 orang yang bertanya lagi, dan saya jawab dengan lugas pula.
Akhirnya setelah sesi pertanyaan itu dan presentasi usai. Saya hanya senyum dan puas dengan “membantai “ mereka sampai tidak bertanya lagi. hehe…mungkin ini juga karena “jengkel ” saya pada mereka karena tidak mau berbaur dengan jurusan saya. Hehehe…cool khan??!!. Ok prend, sesama “geo” kita harus saling berdebat lagi…hahaha’
Nb :
Btw, setelah surfing tidak jelas saya nemu blog pak Adriyan bayu S, saya baca. Pada salah satu tulisannya tentang “PERJALANAN MENEMBUS WAKTU” beliau menerangkan mekanika kuantum tentang kemungkinan pada ruang dan waktu. Ternyata teori tersebut hampir sama persis apa yang saya tulis secara iseng pada “ ALGORITHM OF LIFE” pada waktu yang lalu. Hmm…senang rasanya ternyata saya punya gagasan asli yang sama dengan sesuatu yang belum pernah saya baca’ dan ternyata hal itu adalah pecahan ide dari konsep fisika modern fisika kuantum J
>> pasang sebagai page ahh” hihi