Inilah arti persahabatan guys

Sebenernya tidak ada yang ajaib dalam persahabatan. Yang ajaib adalah kata persahabatan itu sendiri. Termasuk untuk orang yang sudah putus asa. Kadang persahabatan bisa menumbuhkan lagi semangat untuk terus berlari. Walaupun harus melalui jalan yang terjal, persahabatan bisa menguatkan kaki kita yang sudah mulai gemetar dan tubuh kita yang sudah lelah.

Seperti hari itu, malam dies natalis himpunanku HMGM. Saya sangat kecewa pada temen-temen geofisika yang ngakunya punya jaket biru dongker. Yang datang dari geofisika Cuma 3 orang termasuk saya. Entah saya tidak tahu apa alasan mereka sehingga tidak mau lagi menyambangi himpunan. Dan untuk acara yang ditunggu tiap tahunpun juga jarang yang dateng. HMGM adalah Himpunan Mahasiswa Geofisika Meteorologi dan Oseanografi. Karena dulunya akar dari semuanya adalah jurusan geofisika dan Meteorologi (oseanografi adalah subjurusan terakhir yang terbentuk) maka namanya adalah HMGM. Dan anak oseanografi sangat paham, Mereka tidak masalah dengan itu. Setelah ada pemecahan jurusan (geofisika, meteorologi, dan oseanografi pisah) kita tetep berada dalam satu naungan yaitu HMGM. Dan kita sampei saat itu tidak mengalami masalah. Sampai pada penghilangan Prodi geofisika (katanya se penggabungan), yang mengakibatkan NIM berawalan 124 harus berakhir di kami angakatan 2005.

Saya tidak ingat persis sejak kapan anak geofisika 2005 menghilang dari HMGM. Setalah banyak isu yang beredar, katanya himpunan akan segera pecah, atau ada apalah aku tak tau pasti. Tapi yang kutahu ya sejak saya dilantik untuk menjadi anggota himpunan, ya kita tetep HMGM. Himpunan dengan salam “salam geofisika”, dan berlambangkan geofisika. Pertanda bahwa geofisika adalah saudara tua yang paling dihormati mungkin. Sebenarnya saya tidak terlalu aktif juga di himpunan, bahkan saya seolah menghilang beberapa saat dan Cuma sesekali saja nyapa anak-anak himpunan. Yang masih aktif di himpunan adalah anak Meteorologi dan Oseanografi, yang meskipun secara Yuridis sudah punya Himpunan Mahasiswa Oseanografi, dan Keluarga Mahasiswa Meteorologi, mereka tetap memakai satu nama yaitu HMGM. Seolah HMGM sekarang menjadi 3 saudara, yang saudara tertunya (geofisika) menghilang entah kemana. Dan bukannya kedua saudaranya tidak mencari, namun ternyata saudara yang satu itu telah terlalu malu mungkin untuk pulang. Entah kenapa??

Padahal tidak satupun dari kedua saudaranya yang menolaknya. Dan tidak jemu mereka terus mengirim pesan agar saudara itu aktif dan ikut membantu dalam acara-acara. Toh kalo tidak bisa bantu banyak ya gak masalah asal dateng. Namun entah kenapa dari 30 anak hanya sebanyak jari satu telapak tangan yang datang. Padahal mereka sangat diharapkan sekali kedatangannya. Bukan apa-apa, hanya untuk persaudaraan itu. Namun apa yang terjadi adalah hal itu tidak dianggap sama sekali. Saya dulu gak mau ambil pusing dengan hal itu, karena saya merasa dari dulu memang kurang merasa aktif. Namun setelah saya berkali-kali lewat himpunan dan ditanya “Mana temen-temen geofisika yang laen??” saya jadi bingung sendiri. Apakah anak geofisika 2005 memang sudah gak mau lagi ke himpunan atau alasan laen. Saya menjadi malu ketika temen-temen meteorologi dan oseanografi berteriak “salam geofisika” dan jargon geofisika. Ternyata orang yang bernama geofisika yang dihormati sebagai salam wajib dan tag itu tidak pernah dateng. Setiap wisudaan juga yang mengarak lulusan geofisika(angkatan sebelum 2005) adalah anak HMGM yang tersisa yaitu mete-ose. Dengan selalu semangat mereka terus berteriak geofisika tanpa berfikiran egois bahwa mereka adalah anak Meteorologi dan Oseanografi, namum sodara yang bernama geofisika itu gak pernah muncul walo hanya untuk menghadirkan senyum . saya sendiri hanya hadir pada event besar saja seperti wisudaan dan dies natalis ini. Selebihnya saya menghilang.

Dan entah kenapa pada waktu acara testimoni pada ultah HMGM yang ke 45 ini saya mau untuk mengacungkan tangan untuk kedepan. Mungkin karena tidak biasa saya bicara, maka temen-temen yang kebanyakan Mete-Ose tepuk tangan. dan entah bagaimana yang saya ucapkan, namun permintaan maaf kepada anak Mete- Ose dan ucapan terimakasih saya diakhiri oleh pelukan temen-temen yang segera mengeroyok saya dan bilang bahwa kedua sekre yang ada sekarang (sekre Mete dan Ose) selalu terbuka . Ternyata inilah persahabatan coy,…tidak butuh berfikir untuk memaafkan. Memaafkan adalah gerakan reflek, dan sabar adalah kuncinya

Banyak temen yang kita punya, tapi hanya sahabat yang mau berbagi

Egois adalah hak, namun persahabatan adalah lebih baik

Aku belajar hal itu dari kalian sahabatku, Temen –temen di Mete dan Ose. Kalian orang-orang yang berjiwa besar men, kalian orang-orang kuat. Darah kita sama kok, tetep biru dongker’

Die Erde, Die Luft, Die Sie