Sebenarnya ini berhubungan dengan posting saya yang lalu tentang ramainya ITB dalam 2 tahun terakhir ini. Nah, dampak dari banyaknya mahasiswa itu juga berpengaruh pada penggunaan fasilitas belajar mengajar di ITB. Hal itu terbukti pada saat saya mengikuti salah satu mata kuliah yang pesertanya lumayan banyak (sekitar 40 an orang ). Yang berada di salah satu ruang di labtek VI. Pada hari-hari biasa ruang itu relatif cukup (atau dicukup cukupkan) dalam jumlah bangkunya. Mungkin karena tiap minggu juga ada mahasiswa yang absen, maka ruangan yang seharusnya tidak cukup itu jadi cukup-cukup saja. Hehe
Nah, kemaren pas saya dateng agak terlambat saya kaget, karena banyak yang tidak dapat tempat duduk. Entah kemana larinya bangku-bangku itu. Ternyata selidik punya selidik bangku itu dipakai oleh kelas sebelah untuk ujian. Mungkin kelas sebelah di hari-hari biasa sebenarnya bangkunya juga kurang, tapi banyak yang absen. Karena ujian saja masuk semua. Itu saja mereka juga banyak yang ngerjain soal sambil duduk di lantai juga (jadi kami jg gak tega mo marah, hehe)
Akhirnya kami yang tidak kebagian tempat duduk mengikuti kuliah ini dengan ”lesehan” di bagian belakang .tentu saja ini nyaman untuk bercengkerama, tapi tidak nyaman untuk melihat slide si bapak nun tinggi dan tertutupi oleh yang duduk di bangku.
Btw, seharusnya di Institusi pendidikan yang katanya paling bonafid ini tidak perlu terjadi hal-hal yang demikian. Apakah hal itu karena penambahan kuota mahasiswa ITB tiap tahun, atau ketidaktelitian para pengurus sarana prasarananya. Namun saya cenderung ke opsi yang pertama, karena pada 2 tahun terakhir ini kalo saya dimintain tolong rungan untuk kuliah ke TU misalkan, mereka juga kesulitan karena mayoritas ruangan telah terisi. 1,5 tahun yang lalu saya juga mengalami hal yang sama tiap minggu dimana salah satu mata kuliah, saking banyaknya peserta ruangan tidak cukup, dan harus lesehan. Padahal itu adalah salah satu kuliah wajib.
Seharusnya untuk menambah kuota penerimaan mahasiswa juga harus diimbangi dengan sarana prasarana yang memadai. Jadi ya jangan hanya menyalahkan mahasiswa jika kualitas ITB ”katanya” dari tahun ke tahun menurun. Lha wong fasilitas aja sangat memprihatinkan kayak gitu, mana bisa mahasiswa belajar dan mengembangkan diri secara maksimal