Bang Imad wafat

Selamat Jalan Bang Imad

Imaddudin Abdurrahim. Saya Hanya mengenal beliau sebagai lewat Tulisan. salah satu Pendiri ICMI dan aktivis Islam yang juga sebagai Pendiri Masjid Salman dan pelopor Organisasi Islam di Kampus Ganesha. Sesepuh Teknik Elektro ITB. Gaya Bicara, Tulisan, dan pemikirannya tentang Islam yang begitu mengena dan lantang merupakan ciri khas dari beliau.

Berikut penggalan berita dari kompas

“Cendekiawan Muslim Indonesia (ICMI), Muhammad Imaduddin Abdulrahim (77) yang akrab dipanggil Bang Imad, meninggal dunia, Sabtu sekitar pukul 09.00 WIB.

Menurut salah seorang putrinya, Eva, Bang Imad meninggal dengan tenang di kediamannya di Jl Bulak Raya No 33 Klender, Jakarta Timur.

“Bapak tadi sempat disuapi oleh Ibu Laila dan membaca doa serta bertakbir bersama, tiba-tiba beliau berhenti bertakbir,” ujar Eva.

Ia menjelaskan, ayahnya telah lama menderita stroke. Berdasarkan catatan, sejak Juni 1997 hingga Januari 1998, Imaduddin delapan kali masuk rumah sakit. Sejak Januari hingga Agustus 1998, Bang Imad dirawat di rumahnya di Klender. Kesehatannya sempat membaik setelah mencoba pengobatan alternatif seorang tabib di Bekasi.

Imadudin lahir di Tanjungpura, salah satu kota kecil di Kabupaten Langkat, Sumatera Utara, tahun 1931. Ia adalah putra ketujuh dari 14 bersaudara.

Selama hidupnya, Imad menikah tiga kali. Dari istri pertama, Qur’aini, ia tidak mendapat anak, lalu cerai. Tahun 1967, Imad menikahi Siti Amanah dan dikaruniai tiga putri. Imad sangat mendambakan anak laki-laki. Tahun 1996, ia menikahi Lailatul Qudsiyah, tanpa mencerai Siti Amanah. Dari istri ketiga, Imad memperoleh seorang putra.

Tokoh pergerakan Islam yang satu generasi dengan Nurcholis Madjid itu dikenal sebagai salah satu penggagas berdirinya ICMI, Bank Muamalat, dan harian Republika.

Doktor Filsafat Teknik Industri dan Engineering Valuation dari Iowa State University itu sempat menjadi dosen di Departemen Elektro ITB (1962-1980) dan Universitas Teknologi Malaysia (1971-1973).

Beliau aktif di organisasi Islam kepemudaan lokal seperti Hizbullah Masyumi, HMI (Himpunan Mahasiswa Islam), PII (Pemuda Islam Indonesia), dan di kancah internasional seperti WAMY, IIFSO dan MSA.”

Selamat Jalan Bang Imad. Semoga Kami di Kampus Ganesha ini dapat meneruskan perjuanganmu.

Semoga semua Amal Ibadah beliau diterima Allah SWT, dan ditempatkan di tempat yang layak disisi para Amir dan Syuhada’. Amiin

Leave a Reply

Fill in your details below or click an icon to log in:

WordPress.com Logo

You are commenting using your WordPress.com account. Log Out /  Change )

Twitter picture

You are commenting using your Twitter account. Log Out /  Change )

Facebook photo

You are commenting using your Facebook account. Log Out /  Change )

Connecting to %s

%d bloggers like this: