Wahh hari ini ternyata ada sahabatku (sekosan ) yang lagi berbunga bunga karena dia telah bisa mengungkapkan rasa sukanya kepada seorang Akhwat yang dipendamnya selama 5 tahun. Ternyata juga gadis(akhwat) itu juga cenderung padanya…artinya cintanya itu tidak bertepuk sebelah tangan.
Dan sindrom temen saya yang lagi kasmaran itu jadi aneh. Suka senyum sendiri..(yang ini se gak begitu nyolok, karena kadang juga gituh) . Yang paling bikin gokil tuh ternyata dia keluar malam dari kosan (entah mo ke asrama ato mana) …ternyata dia cuma mau telepon tuh si gadis pujaan hati…hihihi…(lucu apa romantis ya??)
Alasannya kalo telp di kosan Ntar yang lain pada denger. hehe…emang mo ngomong ape lo ??
btw , cinta itu emang kadang bikin aneh. Bikin otak kiri tidak bisa berfikir rasional dan hanya mengandalkan perasaan dan emosi (cieehhh …emg iya gituh??). Dan cinta itu bisa ngerubah seseorang loh. Buktinya saya (jadi gila ) huahaha…..
++
NB : karena temanya cinta, maka ini saya juga sertakan artikel yang sangat menyentuh. Tentang cinta juga. Cinta yang murni dan tidak berlandaskan nafsu saja’ (dari forum gf 05)
STORY OF LOVE
Dunia sdh berubah. Segala sesuatu hanya diukur dgn materi, nafsu.
Cinta yang tulus hanya sebuah dongeng. Tapi coba baca kisah nyata di
bawah ini.
Sebuah renungan, Semoga bermanfaat.
MAMPUKAH KITA MENCINTAI ISTRI KITA TANPA SYARAT???
Ini cerita Nyata, beliau adalah Bp. Eko Pratomo, Direktur Fortis
Asset Management yg sangat terkenal di kalangan Pasar Modal dan
Investment, beliau juga sangat sukses dlm memajukan industri
Reksadana di Indonesia .
Apa yg diutarakan beliau adalah Sangat Benar sekali.
silahkan baca dan dihayati.
*MAMPUKAH KITA MENCINTAI TANPA SYARAT* – – -sebuah perenungan Buat
para suami baca ya….. istri & calon istri juga boleh..
Dilihat dari usianya beliau sudah tidak muda lagi, usia yg sudah
senja bahkan sudah mendekati malam,Pak Suyatno 58 tahun kesehariannya
diisi dengan merawat istrinya yang sakit istrinya juga sudah tua.
mereka menikah sudah lebih 32 tahun.
Mereka dikarunia 4 orang anak disinilah awal cobaan menerpa,setelah
istrinya melahirkan anak ke empat tiba2 kakinya lumpuh dan tidak bisa
digerakkan itu terjadi selama 2 tahun, menginjak tahun ketiga seluruh
tubuhnya menjadi lemah bahkan terasa tidak bertulang lidahnyapun
sudah tidak bisa digerakkan lagi.
Setiap hari pak suyatno memandikan, membersihkan kotoran, menyuapi,
dan mengangkat istrinya keatas tempat tidur. Sebelum berangkat kerja
dia letakkan istrinya didepan TV supaya istrinya tidak merasa
kesepian.
Walau istrinya tidak dapat bicara tapi dia selalu melihat istrinya
tersenyum, untunglah tempat usaha pak suyatno tidak begitu jauh dari
rumahnya sehingga siang hari dia pulang untuk menyuapi istrinya makan
siang.
sorenya dia pulang memandikan istrinya, mengganti
pakaian dan selepas maghrib dia temani istrinya nonton televisi
sambil menceritakan apa2 saja yg dia alami seharian.
Walaupun istrinya hanya bisa memandang tapi tidak bisa menanggapi,
Pak Suyatno sudah cukup senang bahkan dia selalu menggoda istrinya
setiap berangkat tidur.
Rutinitas ini dilakukan Pak Suyatno lebih kurang 25 tahun, dengan
sabar dia merawat istrinya bahkan sambil membesarkan ke empat buah
hati mereka, sekarang anak2 mereka sudah dewasa tinggal si bungsu yg
masih kuliah.
Pada suatu hari ke empat anak suyatno berkumpul dirumah orang tua
mereka sambil menjenguk ibunya. Karena setelah anak mereka menikah
sudah tinggal dengan keluarga masing2 dan Pak Suyatno memutuskan ibu
mereka dia yg merawat, yang dia inginkan hanya satu semua anaknya
berhasil.
Dengan kalimat yg cukup hati2 anak yg sulung berkata ” Pak kami ingin
sekali merawat ibu semenjak kami kecil melihat bapak merawat ibu
tidak ada sedikitpun keluhan keluar dari bibir bapak……. ..bahkan
bapak tidak ijinkan kami menjaga ibu” . dengan air mata berlinang
anak itu melanjutkan kata2nya “sudah yg keempat kalinya kami
mengijinkan bapak menikah lagi, kami rasa ibupun akan mengijinkannya,
kapan bapak menikmati masa tua bapak dengan berkorban seperti ini
kami sudah tidak tega melihat bapak, kami janji kami akan merawat ibu
sebaik-baik secara bergantian”.
Pak Suyatno menjawab hal yg sama sekali tidak diduga anak2 mereka.”
Anak2ku ……… Jikalau perkawinan & hidup didunia ini hanya untuk
nafsu,
mungkin bapak akan menikah….. .tapi ketahuilah dengan adanya ibu
kalian disampingku itu sudah lebih dari cukup,
dia telah melahirkan kalian.. sejenak kerongkongannya tersekat,…
kalian yg selalu kurindukan hadir didunia ini dengan penuh cinta yg
tidak
satupun dapat menghargai dengan apapun.
coba kalian tanya ibumu apakah dia menginginkan keadaanya seperti
Ini.
Kalian menginginkan bapak bahagia, apakah bathin bapak bisa bahagia
meninggalkan ibumu dengan keadaanya sekarang, kalian menginginkan
bapak
yg masih diberi Tuhan kesehatan dirawat oleh orang lain, bagaimana
dengan ibumu yg masih sakit.”
Sejenak meledaklah tangis anak2 pak suyatno merekapun melihat
butiran2 kecil jatuh dipelupuk mata ibu Suyatno.. dengan pilu
ditatapnya mata suami yg sangat dicintainya itu.. Sampailah akhirnya
Pak Suyatno diundang oleh salah satu stasiun TV swasta untuk menjadi
nara sumber dan merekapun
mengajukan pertanyaan kepada Suyatno kenapa mampu bertahan selama 25
tahun
merawat Istrinya yg sudah tidak bisa apa2.. disaat itulah meledak
tangis
beliau dengan tamu yg hadir distudio kebanyakan kaum perempuanpun
tidak
sanggup menahan haru disitulah Pak Suyatno bercerita.
“Jika manusia didunia ini mengagungkan sebuah cinta dalam
perkawinannya, tetapi tidak mau memberi ( memberi waktu, tenaga,
pikiran, perhatian ) adalah kesia-siaan. Saya memilih istri saya
menjadi pendamping hidup saya, dan sewaktu dia sehat diapun dengan
sabar merawat saya mencintai saya dengan hati dan bathinnya bukan
dengan mata, dan dia memberi saya 4 orang anak yg lucu2..
Sekarang dia sakit karena berkorban untuk cinta kita bersama..dan itu
merupakan ujian bagi saya, apakah saya dapat memegang komitmen untuk
mencintainya apa adanya. sehatpun belum tentu saya mencari
penggantinya apalagi dia sakit,,,”